10 Impian Aira
Saat libur kemarin yang lumayan lama, kami sudah sering mendiskusikan tentang kelanjutan proses homeschooling. Aira kekeuh lanjut Homeschooling. Dia senang, saya yang galau.
Galau berat...
Mengapa..?
Saat menjelang ujian kenaikan kelas, kami (baca saya) seperti ngebut. Kejar tugas-tugas dan materi yg belum tuntas di buku pelajaran. Itu berimbas pada Aira yang kewalahan dengan begitu banyaknya instruksi yg saya berikan. Saat ujian berlalu pun masih sering nanya ke ustazahnya, adakah mapel yang remedial ustazah?
Dannn... Itu membuat stress ternyata.. fyuhh..
Tujuan kegiatan HS kan bukan semata-mata nilai kan ya.. Tapi ada hal penting yang ingin kita capai sesuai dengan kondisi keluarga masing-masing homeschooler.
Dannn... Kejadian itu berulang lagi di pekan pertama sekolah ini.
Sy dengan semangat 45 menyiapkan jadwal harian Aira, jadwal belajar pekanan, dan sederet jadwal2 yang tertempel rapi di dinding kreasi kami. Ekspektasi saya yg tinggi, rupanya tidak berbanding lurus dengan kenyataan. Saya yang berharap Aira bisa disiplin menjalankan kegiatan yg sdh tertera dijadwal, mencapai target, dll. Ternyata kenyataannya Aira capek, mengeluh, dan malas-malasan melaksanakan jadwal kegiatan belajar yg sdh sy susun, padahal baru sepekan ini. Ada apa???
Akhirnya sy cooling down. Konsultasi dengan teman sesama homeschooler. Akhirnya ketemu deh asal muasalnya.
Lagi2 penyakit semester lalu menyerang saya.. hihihi...
Saya merasa, Aira harus kejar target, mengapa? Karena -dalam pikiran saya- teman2nya di sekolah pasti belajar dengan sungguh2. Pelajaran mereka pasti sudah jauh. Dan akhirnya sy forsir Aira untuk tancap gas juga, padahal baru juga sepekan.
Akhirnya kemarin malam kami diskusi kembali.
"Bagaimana dengan jadwal belajarnya kk?"
"Capek ummi, banyak sekali hafalannya.."
"Aira suka tidak dng jadwal itu?
"Gak Ummi"
"Oke, kalau begitu tolong itu jadwal dicabut semua, nanti kita bikin yang baru sesuai dengan yang Aira suka."
Aira lalu tersenyum..