Senin, 03 Desember 2018

Kemoterapi is Me Time

                        Foto dari www.suttanews.com

Ada yang ngeri-ngeri sedap dengar kata kemoterapi?

Yaah, tenang kita sama kok..
😀😀😀

Awal-awal dengar kata itu auranya gelap, suram, sedih, dan berbagai rasa tak enak lainnya datang menyertai. Terbayang ruangan yang  remang, selang-selang bertaut, tiang infus, dan berbagai pernak-pernik rumahsakit menghiasi imajinasi saya saat itu. Bahkan beberapa kali mencoba menghindar dan meminta alternatif pengobatan lain pada dokter.

Tapi kemo adalah suatu rangkaian terapi yang mau tidak mau harus saya jalani. Jadi saya menyiapkan diri lahir batin menjalaninya.

Sebenarnya bukan kemoterapinya yang 'menyeramkan' sih, tetapi efek samping dari obat-obatan yang masuk dalam proses kemo itu.
Rambut berguguran, mual, muntah, diare berat, tangan dan kuku menghitam, hilang nafsu makan, dan sederet efek yang tidak mengenakkan itulah yang dihindari oleh para pasien kemo.

Itu efek samping negatif ya.
Setelah dipikir-pikir, ternyata ada efek samping positif juga lho dari kemo itu, selain membasmi sel-sel abnormal yang ada dalam tubuh. Lebih hemat shampo, kan rambut dah plontos, apa yang mau dishampoin. Belajar bikin alis, ini bener saya jadi bisa bikin-bikin alis meski tak sejago para mastah yang rajin bikin tutorial di medsos. Selain itu, momen kemoterapi ini saya jadikan me time.

Me time.. Iya, me time...
Saat kemo biasanya saya cuma minta diantar ke RS, pulangnya biasanya pakai jasa ojol. Jarang-jarang kan ibu full time home seperti saya bisa bebas dari intaian 2 krucil yang selalu minta ikut kemana umminya pergi.. 😄

Sambil menikmati tetesan cairan infus yang masuk ke pembuluh vena, saya sambil dengan berselancar di medsos, nonton film, atau bahkan kadang nulis jika ada ide yang tiba berkelebat di kepala.

Alhamdulillah, kemoterapi yg kini saya jalani memungkinkan untuk bisa santai bergerak. Meskipun ada juga kemo terapi yang mengharuskan pasien tenang tidak banyak gerak saat obat kemo masuk. Jadi tergantung obat kemo.

Menjalani kemo standar 6 siklus, ditambah kemo herceptin 8 siklus, dan sekarang menjalani kemo zoffec yang menurut dokter idealnya dilakukan selama 2 tahun. Sekarang ini sudah ditahap kemo zoffec ke-18 kali. Jadi kalau di total sekitar 32 kali kemo sudah saya jalani. Alhamdulillah alaakullihal..

Jadi, buat teman-teman yang saat ini menjalani terapi kemo, yuk semangat sambil dibawa santai. Kemoterapi, radiasi, ataupun kanker bukan akhir dunia kok. Masih banyak yang bisa kita lakukan untuk sekitar kita. Membantu teman sesama pasien, saling berbagi informasi dan sharing, saling support, dan banyak lagi.

Dan buat relawan atau teman-teman yang punya keluarga atau kenalan yang sedang menjalani pengobatan berat (post operasi, kemoterapi, radiasi, hemodialisa, dll) tetap disupport dan didoakan ya. Support sekecil apapun bisa menjadi setitik nyala semangat untuk para penerima anugerah penyakit, dan entah doa dari siapa yang akan diijabah oleh Allah swt.

Salam sehat..