Kamis, 29 Desember 2016

Survive

"Survive bukan hanya di rimba belantara tetapi menghadapi penyakit juga harus survive."

Awal mula sy merasakan gejala sekitar awal 2015. Sy merasa ada benjolan di payudara kanan. Tapi karena saat itu masih proses menyusui, sy kemudian berpikir bahwa mungkin itu ASI atau mastitis biasa. Namun karena beberapa waktu tdk juga menghilang maka sy periksakan ke dokter dan dilakukan USG. Hasil usg juga menyatakan negatif, jd saya merasa tenang2 saja.

Awal 2016 saya mulai merasakan pegal2 dan kram di lengan bagian kanan. Puncaknya terjadi nyeri hebat pada benjolan sampai2 sy tidak mampu menggerakkan tangan kanan. Disitulah sy tersadar, benjolan di PD ini perlu perhatian yg ekstra. Maka saya ke dokter, melakukan rangkaian pemeriksaan, fisik, USG, dan biopsi dan kemudian didiagnosa dokter mendapat anugerah kanker payudara stadium 3.

Menjadi pasien kanker PD sama sekali tak pernah terbersit dipikiran akan menimpa saya. Bahkan diagnosa tersebut seolah menjadi mimpi buruk yg memupus mimpi2 dan cita2 yg sudah  diidamkan sejak lama. Sudah terekam dalam alam bawah sadar bahwa kanker itu penyakit mematikan yg proses pengobatan dan penyembuhannya sangat lama, melelahkan dan terkadang berakhir sebelum sembuh.

Pertama kali mendengar diagnosa dokter, rasa2nya jalan panjang nan kelam terhampar dihadapan, dan lupa bahwa bisa saja ini adalah bentuk kecintaan Allah swt padaku. Agar semakin dekat padaNya, semakin menghargai tiap nafas yg dihirup, menikmati kebahagiaan bersama anak2 dan keluarga.
Dan kemudian membuat saya bangkit dan berusaha berdama dengan sel CA itu.

Dan akhirnya saya sadar..

Satu2nya cara melawan kanker adalah survive. Bertahan hidup dengan cara apapun, selama tidak melenceng dr syariat.
Bertahan hidup dengan mencoba berbagai jenis pengobatan, medis, herbal, terapi, dll.

Saya mulai dengan terapi herbal, selama 3 bulan sy mengonsumsi herbal namun belum memberikan hasil, bahkan sering terasa nyeri di bagian benjolan. Akhirnya sy memutuskan untuk menghentikan terapi tersebut.
Saya lalu kembali ke pengobatan medis. Melakukan serangkaian pemeriksaan sebelum masuk ke ruang operasi. Meskipun sy belum yakin 100% dng pengobatan medis (operasi, mastektomi, kemoterapi) ini.
Beberapa hari sebelum jadwal operasi sy menemukan informasi di internet tentang Jaket Listrik pak Warsito. Saya kemudian memutuskan untuk membatalkan jadwal operasi dan berangkat ke Jakarta dan mencoba ikhtiar dengan jaket listrik tersebut.

Selain jaket listrik sayaa juga mengombinasikan pengobatan dengan terapi baking soda. Setiap pagi dan sebelum tidur malam sy membuat larutan baking soda dan madu, dengan harapan untuk mengalkalinekan tubuh. Sebab penyakit tak suka berdiam diri di tubuh yang alkaline.

Seiring waktu, berbekal semangat hidup dan motivasi dari keluarga tercinta, sy memutuskan untuk survive.
Bertahan dan menemani sel2 nakal yg bercokol dalam tubuh saya. Sy harus menerima kehadirannya dengan penuh tawakkal, sebab pasti Allah siapkan hikmah di baliknya.
Survive dengan segala informasi dan pengetahun yg saya dapat dari lingkungan, dokter, media, dsb.

Dan setelah cukup lama akhirnya sadar, penyumbang penyakit terbesar adalah pola hidup, pola pikir dan pola makan. Maka, mulailah sy perbaiki.

Sebab kanker tidak hanya meliputi badan 'body' saja, tetapi pikiran 'mind', dan perasaan 'soul' harus selalu dalam suasana positif.

Mulailah sy merombak keseharian saya sedikit demi sedikit.
Yang biasanya suka makan apa saja dan malas sekali makan sayur, mulai beralih ke pola makan Food Combining yang dominan makan sayur dan buah. Mengurangi bahkan menghentikan makanan instan dan mengandung pengawet, pewarna dan msg.

Yang biasanya suka begadang sekarang dibatasi, berusaha tidur di awal waktu.
Saya juga orangnya sensi dan sering negatif thinking, sekarang dirubah. Banyak2 senyum, banyak2 bersyukur, banyak2 mendekatkan diri pada Sang Pencipta. Selalu berpikiran positif, menyikapi segala sesuatu dng tenang dan riang. Berusaha menyeimbangkan ke 3 poin tersebut. Sehat fisik, pikiran dan perasaan.

Saya pun kemudian mengenal Lavender Ribbon Cancer Group yang didirikan oleh Mba Indira dan alm mb Nita. Di grup lavender itu banyak sekali survivor CA yang membagikan pengalaman dan semangat.
Di sana kami juga saling memotivasi dan saling memberikan saran saat yang lain sedang mengalami masalah yg terkait dng CA.
Sungguh berada di dalam komunitas yg positif, saling menyemangati, memotivasi, saling support pun merupakan salah satu terapi terbaik untuk membuat perasaan bahagia.

Besar harapan saya Lavender semakin dikenal dan besar, sehingga bisa memberikan manfaat bagi banyak orang -penerima anuherah CA-. Bisa membantu para pasien yg terkendala dana. Bisa membantu mensupport dan menumbuhkan kembali semangat hidup. Bisa membuktikan bahwa banyak jalan untuk mencapai sehat.
Bagi yg ingin berdonasi ke Lavener Ribbon CA Support grup bisa melalui rekening berikut: Yayasan Lavender Indonesia, bank Mandiri 1270007342932.

Bagi teman2 yang juga merasakan gejala atau telah didiagnosa dng CA, cari tahu sebanyak mungkin, gali informasi melalui buku, internet, grup2 kesehatan, dll. Cari informasi tentang beragam cara pengobatan, jika blm berhasil dng cara A, coba cara B. Jangan patah semangat. Tugas kita hanya ikhtiar, persoalan hasil serahkan pada Yang Maha Mengetahui.

"Tak ada kata terlambat, sebab jika menyerah sebelum berperang itu bukan ciri seorang muslim sejati."

Minggu, 25 Desember 2016

NHW#10 kelas Matrikulasi

Koord Rumbel Menulis Iip Sul-sel.

Bergabung dengan Komunitas IIP khususnya Rumbel menulis, merupakan sebuah kesyukuran bagi saya. Apalagi diberi amanah sebagai salah satu koordinator di rumbel menulis IIP, semoga hal itu memotivasi saya untuk terus menulis.

Memiliki member yang banyak dan dengan latar belakang yang berbeda memang bisa saja menjadi sebuah tantangan tersendiri, namun juga menyenangkan bisa mengenal banyak ibu2 yg sevisi dan punya tujuan sama, apalagi miliki passion yg sama "Menulis".
Bakat/minat/hobi yang sama ini seolah menyatukan dan mempererat ukhuwah yang meski hanya di dunia maya, namun semoga kelak bisa bermanfaat di dunia nyata.

Beberapa tantangan yg kami hadapi antara lain
- Faktor internal
Mood dan keinginan menulis masih sering naik turun. Jadi haruys bisa keras dan disiplin pada diri dan komunitas. Nah ini yang susah.. hehehe
- Faktor eksternal
Beberapa hal dari luar juga turut menjadi tantangan bagi kami, seperti sinyal yang turun naik, lokasi yg berjauhan dan tidak memungkinkan untuk bertemu.

Selain merasa punya kewajiban untuk mensupport teman2 dikomunitas, sy juga memaksa diri agar bisa disiplin dan konsisten dengan target yang sudah ditetapkan.
Merasa bahwa bakat/hobi menulis yang diberikan oleh Allah swt harus sy manfaatkan dan aplikasikan dengan sebaik2nya.

Beberapa resolusi yang kami rancang untuk tahun depan:

- Menerbitkan buku antologi member rumbel IIP Sulsel.
- Mengadakan kelas offline sekaligus kopdar.
- Mendisiplinkan agenda2 pekanan dan bulanan kami di rumbel menulis.

Semoga Allah memudahkan dan meridhoi, agar kami -para ibu yang berjuang untuk perubahan- bisa mencapainya..
Aamiin

Jumat, 09 Desember 2016

Misi Hidup dan Produktifitas

Melengkapi dan menyusun puzzle2  nhw demi nhw semakin mendekatkan diri pada misi hidup. Membuka pikiran dan mata hati, bahwa tak ada yang tak bermanfaat di dunia ini. Allah sudah membekali tiap insan dengan pribadi yg unik, spesial, dan kelebihan yg kadang tak disadari.

Tugas nhw#8

a. Ambil salah satu dari ranah aktivitas yang sudah teman-teman tulis di kuadran SUKA dan BISA
>> Menulis
Kegiatan ini yang paling sy suka, dan bisa melakukannya.

b. Setelah ketemu satu hal, jawablah pertanyaan “BE  DO HAVE” di bawah ini :

1. Kita ingin menjadi apa ? (BE)
>> Ingin menjadi penulis cerita anak islami yg bs menginspirasi anak2 Indonesia.

2. Kita ingin melakukan apa ? (DO)
>> Mulai menulis 1 cerita anak 1 bulan, lalu memberikan/membagikan kepada Aira dan teman2nya.

3. Kita ingin memiliki apa? (HAVE)
>> Ingin memiliki usaha penerbitan buku2 yang bernuansa islami dan berkualitas.

c. Perhatikan 3 aspek dimensi waktu di bawah ini dan isilah:

1. Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu kehidupan kita (lifetime purpose)
>> Anak2 Indonesia bisa teredukasi melalui buku2 cerita yg mudah didapat, murah harganya, dan burkualitas isinya.

2.Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu 5-10 tahun ke depan ( plan)
>> Bisa menerbitkan dan memasarkan Buku2 Cerita Anak yg islami dan berkualitas.

3. Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu satu tahun ( new year resolution)
>> Menulis 1 cerita anak 1 bulan sebagai awal.
Semoga kedepan bisa semakin produktif.

Mulailah dengan PERUBAHAN, karena pilihannya hanya satu BERUBAH atau KALAH

Salam Ibu Profesional,

Jumat, 02 Desember 2016

Nice Homework #7

Tugas kali ini menarik, sama seperti tugas2 sebelumnya. Jika sebelumnya ada tugas yg perlu perenungan, mengaduk2 rasa, bahkan beberapa kali membuat mellow, kali ini agak lebih serius, yakni mengetahui kekuatan diri salah satunya melalui www.temubakat.com milik Abah Rama Royani, pakar Talent Mapping.

Melihat hasilnya yang lebih dominan di cluster Generating Idea, hingga 43%. Secara asal sy mengartikan sebagai orang yg suka berkhayal, berimajinasi, dan menemukan ide2 yang kemudian diaplikasikan ke kehidupan nyata.

(Journalist)
Memang sih sejak dulu kebiasaan berimajinasi dan menghayal sudah sering menghiasi hari2. Dan sedikit tersalurkan dari hobi menulis cerpen dan puisi. Tapi itu duluuu, sekarang banyak menulis soal2 latihan untuk anak, mencatat pembukuan keuangan keluarga, dan dikit2 masih nulis di diari. Hehehe..

(Educator)
Nah karena kebetulan ijazah yang dimiliki adalah ijazah keguruan mau tak mau akhirnya terjun juga di dunia pendidikan. Mengajar anak2 dengan penuh cinta dan cita. Di bagian ini ternyata saya menemukan kepingan lain dr puzzle kehidupan sy. Dunia belajar dan mengajar ternyata menjadi dunia yg mengasyikkan dan menyita banyak waktu saya. Sampai akhirnya bel berbunyi dari rumah, memanggil untuk pulang, dan mendidik anak2 sendiri dengan kedua tangan ini.
Mimpi ini akhirnya sedikit tertunda.

(Designer)
Kalau kekuatan yang ini sepertinya berasal dari kesukaan saya membuat rancangan baju2 pesta atau gamis untuk dipakai sendiri, ataupun dipakai sodara, tapi yah tetap intip2 di mas Google biar dapat inspirasi.. Hihihi..

(Restorer)
Ini juga kebiasaan lama. Sejak zaman SMA, suka mengotak atik televisi (baca buku panduan), mencari saluran tivi yg bisa ditangkap antena, memperbaiki kipas angin rusak, ataupun mempreteli perangkat game tetris yg saat itu lagi booming..

Sedangkan potensi lainnya (Communicator, Creator, dan Visioner) baru muncul saat ini. Sepertinya butuh waktu dan pengalaman untuk mengasahnya..




Kuadran Aktifitas

A. Suka &Bisa
1. Mendidik/mengajar Anak
2. Menulis
3. Memasak
4. Mendasain (baru belajar)
5. Membuat jurnal belajar anak

B. Suka & Tidak Bisa
1. Memelihara Tanaman dan binatang
2. Mendesain dan menjahit baju
3. Aktif di Komunitas

C. Tidak Suka & Bisa
1. Cuci Piring
2. Menyetrika
3. Membuat Laporan Keuangan

D. Tidak Suka & Tidak Bisa
1. Tampil di muka umum
2. Memasarkan produk