Jumat, 27 Mei 2016

Jika Aku Jadi Penulis

Berbicara tentang dunia kepenulisan, rasanya saya masih begitu awam dan buta dalam melangkah. Namun, jika ada semangat belajar dan 'dian yg tak kunjung padam' (ini mengutip salah satu judul novel..hihihi), maka Allah swt, akan menuntun langkah kita untuk menemukan jalannya.

Nah, dunia menulis apalagi nonfiksi yang paling utama adalah tentang IDE. Ide yang unik, orisinil, menarik adalah kunci keberhasilan sebuah tulisan.

Kalau sy diberi kesempatan untuk menulis sebuah karya, berikut 10 ide yang akan saya pilih:

1. Parenting
Sebagai sorang ibu ilmu parenting adalah ilmu wajib yg harus diketahui, dikuasai, dan dipraktikkan.

2. Homeschooling
Menjadi seorang homeschooler banyak lika-likunya, semoga bisa jadi inspirasi bagi pelaku HS lainnya.

3. Dunia anak
Menyelami dunia anak seperti berenang ke masa lalu.

4. Motivasi hidup
Berbagi semangat dalam 5 perkara, sehat sebelum sakit, muda sebelum tua, kaya sebelum miskin, lapang sebelum sempit, hidup sebelum mati. (Maaf, kalau kedengaran seperti lagu;))

5. Liburan/petualangan
Nah ini salah satu hobi saya, berpetualang, menikmati alam raya yang mempesona.

6. Kemuslimahan
Ihh, cocok gak ya istilahnya.. hihihi.

7. Pengalaman hidup
Pengalaman yg bisa menginspirasi orang lain.

8. Kreasi resep
Maklum, emak2 macam saya yah gak jauh2 dari dapur dan peralatannya..

9. Food Combining/ Pola Hidup Sehat.
Karena sedang senang2nya menikmati proses food combining, maka tema ini juga menjadi pilihan.

10. Cinta
Tema yang gak ada matinya...

Kurikulum Kehidupan

Akhirnya tugas NHW#3 launching juga.. Tugas yang selalu membuat hati deg-degan dan penasaran.

Tugas yg selalu dinanti datangnya tapi kadang lamaaa menyelesaikannya, karena harus merenung, menggali, komunikasi, dengan hati dan dengan anggota keluarga.

Nah.. Apalagi ini, membuat kurikulum kehidupan yg sesuai denga fitrah yang Allah titipkan berbasis hati nurani..


MENDIDIK DENGAN KEKUATAN FITRAH BERBASIS HATI NURANI

I. Membuat Kurikulum Belajar yang “Gue Banget”

Bunda, masih semangat belajar?

a. Belajar konsisten untuk mengisi checklist harian, yang sudah anda buat di Nice Homework #1. Checklist ini sebagai sarana kita untuk senantiasa terpicu “memantaskan diri” setiap saat. Latih dengan keras diri anda, agar lingkungan sekitar menjadi lunak terhadap diri kita.

>> Alhamdulillah, semenjak NHW#1 diluncurkan dan checklist indikator selesai sy buat, sy berusaha konsisten mengisi dan evaluasi sampai hr ini, meski ada beberapa yang sedikit alpa. Semoga tetap istiqomah hingga NHW#10 selesai..
Bukan karena sy orang yg memang konsisten, bukannn...
Sy malah tipe panas2 kue kering.. Hahaha
Biasanya semangat diawal tapi melempem diakhir.
Tapi belajar dari situ, mengenali kondisi diri, maka salah satu hal yg harus sy latih adalah kekonsistenan.


b.Baca dan renungkan kembali Nice Homework #2, kemudian tetapkan pada diri bunda, Misi Hidup apa yang kita emban di muka bumi ini, bidang apa yang ingin anda kuasai.
Contoh :
Misi Hidup : memberikan inspirasi kepada banyak orang
Bidang : Pendidikan Ibu dan Anak
Peran : Inspirator

>>
Nah.. Ini berat.. Merenung kembali..

Misi Hidup: Menjadi manusia yg bermanfaat, khususnya dlm dunia kepenulisan.
Bidang: Pendidikan ibu dan anak
Peran: Penulis

c. Setelah itu susunlah ilmu-ilmu apa saja yang diperlukan untuk menjalankan misi hidup tersebut.
Contoh : Untuk bisa menjadi ahli di bidang Pendidikan Ibu dan Anak maka tahapan ilmu yang harus saya kuasai adalah sbb:
1. Bunda Sayang : Ilmu-ilmu seputar pengasuhan anak
2. Bunda Cekatan : Ilmu-ilmu seputar manajemen pengelolaan diri dan rumah tangga
3. Bunda Produktif : Ilmu-ilmu seputar minat dan bakat, kemandirian finansial dll.
4. Bunda Shaleha : Ilmu tentang berbagi manfaat kepada banyak orang

>> Tahapan ilmu yg harus sy kuasai
1. Bunda Sayang : Ilmu pengasuhan anak
2. Bunda Cekatan : Ilmu manajemen diri dan rumah tangga
3. Bunda Produktif : Ilmu seputar minat, bakat, kemandirian finansial.
4. Bunda Shalihah: Ilmu tentang berbagi manfaat kepada banyak orang.
5. Ilmu Kepenulisan


d. Tetapkan Milestone untuk memandu setiap perjalanan anda menjalankan Misi Hidup

>> Milestone bagi saya adalah peta hidup.
Sy mengenal konsep peta hidup, dari sebuah novel best seller karya Kang Abik, Ayat-Ayat Cinta.
Sebelumnya sdh sering membuat target2, tapi masih acak-acakan. Dari sana sudah mulai terarah sedikit demi sedikit.

Target 1:
27 mei 2016-2017:
* Mampu menguasai ilmu2 seputar manajemen dapur, keuangan, pendidikan dan pengasuhan anak.
* Mampu menulis di salah satu media skala lokal (cetak/online) dengan tema parenting.

Target 2
27 Mei 2017-2019:
* Mampu menguasai ilmu2 seputar komunikasi sosial.
* Mampu menulis di salah satu media skala nasional (fiksi maupun nonfiksi).

Target 3:
27 Mei 2018 - 2022
* Mampu menerbitkan 1 buku (antologi/solo)


e. Koreksi kembali checklist anda di NHW#1, apakah sudah anda masukkan waktu-waktu untuk mempelajari ilmu-ilmu tersebut di atas. Kalau belum segera ubah dan cantumkan.

>> Setelah mengecek kembali checklist NHW#1 dan mencocokkan dengan milestone, Alhamdulillah hanya perlu sedikit editing dan tambahan, yakni menambah jam terbang.
Sebab menurut ahli, seseorang bisa dikatakan profesional apabila telah memiliki 10.000 jam terbang pada bidang yg digelutinya. Ssstt ini info dari bu dosen kami di kelas Matrikulasi...


f. Lakukan, lakukan, lakukan, lakukan

>> Nah yang terakhir, sehebat apapun konsep yg dirancang, sekeren apapun target yg hendak dicapai, semenarik apapun cita-cita yg akan diraih itu jika tak pernah dimulai maka hanya akan menjadi angan-angan.

Let's do it..

Kamis, 26 Mei 2016

Sampai Hari Ini

Sampai hari ini
Aku masih mengais sisa Firman-Mu
Diantara denyut dosaku yang raya
Dan getar tafakkurku yang kabur

Sampai menit ini
Aku masih melacak cahaya-Mu
Diantara gulungan kafan
Dan kucoba menelan takabbur
Yang menganggur di tutur

Sampai detik ini
Aku meraba bait-bait hadist
Dari kekasih... Muhammad
Aku rindu bersua

Sampai..
Kelam tak terganti pelangi
Tanpa ventilasi hati
Menuju Siratal Mustaqim
Saat ini juga

Selasa, 24 Mei 2016

Bermanfaat Dengan Menulis



Saat kita menulis atau memutuskan untuk menjadi penulis biasanya ada hal yang melatarbelakangi proses tersebut..
Atau dengan kata lain motivasi..
Ada banyak sekali motivasi bagi seseorang untuk menulis sebuah tulisan, antara lain:

1. Menulis sedang membagi ilmu dgn orang lain.
2. Sedang meninggalkan jejak untuk orang yang kita cintai.
3. Menulis menjadikan hidup lebih semangat.
4. Menulis itu menghimpun pahala.
5. Membuat lebih percaya diri
6. Menulis dapat menyembuhkan dan menghambat penyakit.
7. Menuangkan ide yang unik.
8. Memperbaiki keadaan.
9. Menulis berarti sedang belajar.
10. Membuat kita lebih kreatif.
11. Sedang menuangkan impian.

Sedangkan saya niatkan menulis untuk menebar manfaat. Sebab menurut hadist nabi Muhammad saw. "Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi sekitarnya". (HR. Muslim)

Meskipun awalnya sy menulis cerpen dan puisi namun seiring berjalannya waktu, keinginan menulis saya bukan lagi di ranah fiktif, tapi beralih ke tulisan yang lebih menantang, tulisan yg berisi ruh, yang mampu membuat orang2 yang membacanya tergerak, termotivasi, atau semakin kreatif dengan munculnya ide2 baru.

Semoga dengan mengikuti kelas menulis secara online menjadi KM-0 alias titik awal menemukan misi spesifik kehidupan. Menjadi pembelajar sejati dengan menulis..

Senin, 23 Mei 2016

Nikmat-Mu Yang Mana



NikmatMu yang mana
Yang harus kuiingkari
Sedang rahmat meruah penuhi pijakanku
Kasih sayang bertebaran di sela angin
Rezeki dan cinta hingga pelosok

NikmatMu yang mana
Yang harus kjianati
Sedang hidayah menyapaku lembut
Memberi pelangi di hatiku

Nikmatmu yang mana
Yang harus kudustakan
Saat duri meraba langkahku
Kukira tinggal seok
Tapak-tapak sisa

Minggu, 22 Mei 2016

Tentang "Membangun Peradaban Dari Rumah"

Alhamdulillah memasuki pekan ke-2 Matrikulasi IIP, materi "Membangun Peradaban Dari Rumah" kali ini sungguh kembali memacu diri ini untuk menjadi pribadi lebih baik, kembali merenung tentang fitrah dan tujuan penciptaan di bumi Allah nan Luas ini.

Begitupun yang disampaikan oleh bu Septi dalam materinya, bahwa rumah adalah miniatur peradaban, dimana istri dan suami diberi amanah sebagai pelaku peradaban melalui pendidikan anak-anak kita. Dan tugas utama sebagai pelaku peradaban adalah mendidik anak-anak sesuai kehendakNya bukan sesuai keinginan kita. Perlu merenung dan dilanjut pembicaraan yang cukup mendalam antara kami dirumah untuk menentukan Misi Spesifik, mengapa kami diciptakan, mengapa kami dipertemukan dan mengapa Allah mengamanahkan anak2 yang spesial dan unik.

Ternyata tugas ini melibatkan banyak waktu untuk merenung, menyelami perasaan, dan memperluas cakrawala pemikiran..

📝 NICE HOMEWORK #2📝

Bunda, setelah semalam kita belajar tentang "membangun peradaban dari dalam rumah" maka pekan ini kita akan belajar mempraktekkannya satu persatu.

a. Jatuh cintalah kembali kepada suami anda, buatlah surat cinta yang menjadikan anda memiliki "alasan kuat" bahwa dia layak menjadi ayah bagi anak-anak anda.
Berikan kepadanya dan lihatlah respon dari suami

>> Kalau pasangan lain menikah atas dasar cinta, maka saya adalah salah satu perempuan yg menikah krn alasan agama dan taat kepada orangua, bukan karena cinta.. Dan sy persilahkan cinta datang bertamu dalam rumah kami, seiring dengan banyaknya waktu dan kata yang kami resapi bersama.. cieee...
Surat itupun berlabuh padanya..

Dan responnya seperti sebelumnya2 jika sy menuliskan surat untuknya. Kami kembali seperti merasakan jatuh cinta, jatuh cinta untuk kesekian kalinya. Jatuh cinta yang berulang kali membuat keluarga semakin solid, semakin memperkuat visi misi keluarga, dan tentunya semakin memperkuat pondasi Rumah Tangga.

b.Lihatlah anak-anak anda, tuliskan kekuatan potensi dari mereka, siasati kelemahan masing2.

1. Aydina Ufairah Usman (6y): Anak perempuan kami yang secara fisik mirip abi, dan secara sifat dan karakter mirip saya..😊.

Potensinya yang menonjol setelah kami observasi adalah:
* Rasa kepemimpinannya yang tinggi, selalu ingin menjadi ketua/pemimpin.
* Sangat suka bercerita dan kemampuan linguistiknya yang agak lebih dibanding sebayanya.
* Menyukai dunia seni, baik itu musik, seni peran, dan seni tari.

Dan yang perlu kami siasati adalah dia masih malu2 dengan lingkungan yang baru, ini tugas kami sebagai orangtuanya untuk mencari solusinya.

2. Muh. Nazhirul Asrofi Usman (2,11y): Anak laki2 kami yang spesial. Secara spesifik potensinya belum terlalu kelihatan. Namun dalam kesehariannya sikap penyayang cukup sering muncul, baik kepada kakaknya , orangtua, maupun orang sekelilingnya..
Selain itu, meskipun dia termasuk speech delay, namun mampu mengekspresikan perasaannya dengan baik dan menjadikan kami mudah memahami keingannya.

c. Lihatlah diri anda, silakan cari kekuatan potensi diri anda. kemudian tengok kembali anak dan suami, silakan baca kehendak Allah, mengapa anda dihadirkan di tengah-tengah keluarga seperti ini dengan bekal kekuatan potensi yg anda miliki.

>> Mari merenung...
Sejatinya, setiap pribadi yang diciptakan oleh Allah swt, memiliki potensi yang unik dan spesifik. Hanya kadang kita tidak menyadari atau kurang eksplorasi terhadap potensi kita. Dengan adanya tugas ini, seolah-olah Allah mengingatkan kembali bahwa, setiap manusia diciptakan dengan kekuatan dan kemampuan yg unik dan berbeda. Selayaknya bila kemampuan itu digunakan/dimanfaatkan untuk lingkungan sekitar kita, agar kehidupan kita bermakna dan bermanfaat. Seperti dalam hadist Nabi saw : "Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia (HR. Ahmad, ath-Thabrani).

Saya yang suka dengan dunia mengajar, dunia kepenulisan dan tentu saja suka buku, akhirnya memilih bahwa saya adalah tipe EDUCATOR. Menyukai proses belajar, mengajar dan merumuskan ide2 baru yang bisa bermanfaat untuk sekitar.

d. Lihat lingkungan dimana anda tinggal saat ini, tantangan apa saja yang ada di depan anda? kearifan lokal apa yg anda lihat? adakah anda menangkap maksud Allah, mengapa keluarga anda dihadirkan disini?

>> Lingkungan kami tergolong masih baru. Masih banyak yang perlu di eksplorasi. Dan In Syaa Allah dalam waktu dekat ada agenda dakwah yang akan sy realisasikan di lingkungan kami.

e. Setelah menjawab pertanyaan a-d, sekarang belajarlah memahami apa sebenarnya "peran spesifik keluarga" anda di muka bumi ini.

>> Menjadi keluarga yang bermanfaat sesuai keahlian dan kemampuan masing-masing anggota keluarga.



Selamat membaca hati dan menuliskannya dengan nurani. Sehingga kata demi kata di nice homework #2 kali ini akan punya ruh, dan menggerakkan hati yang membacanya.

Jumat, 20 Mei 2016

Di IIP Saya Belajar

Pernah dengar komunitas IIP?

Jika pernah Alhamdulillah.. kalaupun belum yuk kita kenalan singkat dengan IIP.
IIP adalah akronim dari Institut Ibu Profesional. Hallah... ibu2 kok ada insitutnya...
Iya, jangan salah.. di IIP kami belajar, layaknya seorang mahasiswa yang memiliki kurikulum yg jelas, tugas2 yg mesti dikumpulkan, dan yang paling utama, menerapkan ilmu yang didapat dalam kehidupaan real, bukan hanya sekedar mengetahui ilmunya..

Berikut materi pembuka dalam matrikulasi batch#1 kami yang mulai diawal Mei ini..

Materi 1

MENJADI IBU PROFESIONAL, KEBANGGAAN KELUARGA
Oleh : Septi Peni Wulandani
Salam Ibu Profesional,

Selamat datang di program Matrikulasi Ibu profesional.
Di sesi pertama ini kita akan membahas tentang 4 hal :
a. Apa Itu Ibu Profesional?
b. Apa itu Komunitas Ibu Profesional?
c. Bagaimana tahapan-tahapan untuk menjadi Ibu Profesional?
d. Apa saja indikator keberhasilan seorang Ibu Profesional?

APA ITU IBU PROFESIONAL?
Kita mulai dulu dengan mengenal kata IBU ya. Menurut Kamus Besar bahasa Indonesia Ibu itu memiliki makna 1 perempuan yang telah melahirkan seseorang; 2 sebutan untuk perempuan yang sudah bersuami;3 panggilan yang takzim kepada perempuan baik yang sudah bersuami maupun yang belum; 4 bagian yang pokok (besar, asal, dan sebagainya): -- jari; 5 yang utama di antara beberapa hal lain; yang terpenting: -- negeri; -- kota;
Sedangkan kata PROFESIONAL, memiliki makna 1 bersangkutan dengan profesi; 2 memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya: ia seorang juru masak --;
Berdasarkan dua makna tersebut di atas, maka IBU PROFESIONAL adalah seorang perempuan yang : a. Bangga akan profesinya sebagai pendidik utama dan pertama bagi anak-anaknya.
b.Senantiasa memantaskan diri dengan berbagai ilmu, agar bisa bersungguh –sungguh mengelola keluarga dan mendidik anaknya dengan kualitas yang sangat baik.

APA ITU KOMUNITAS IBU PROFESIONAL?
Adalah forum belajar bagi para perempuan yang senantiasa ingin meningkatkan kualitas dirinya sebagai seorang ibu, istri dan sebagai individu.

VISI KOMUNITAS IBU PROFESIONAL
Menjadi komunitas pendidikan perempuan yang paling unggul di Indonesia.
MISI KOMUNITAS IBU PROFESIONAL
1.Meningkatkan kualitas ibu dalam mendidik anak-anaknya, sehingga bisa menjadi
guru utama dan pertama bagi anaknya.
2. Meningkatkan kualitas ibu dalam mengelola rumah tangga dan keluarganya
sehingga menjadi keluarga yang unggul.
3. .Meningkatkan rasa percaya diri ibu dengan cara senantiasa berproses menemukan misi spesifik hidupnya di muka bumi ini. Sehingga ibu bisa produktif dengan bahagia, tanpa harus meninggalkan anak dan keluarganya
4. Meningkatkan peran ibu menjadi "change agent" (agen pembawa perubahan), sehingga keberadaannya akan bermanfaat bagi banyak orang.

BAGAIMANA TAHAPAN-TAHAPAN MENJADI IBU PROFESIONAL?
Ada 4 tahapan yang harus dilalui oleh seorang Ibu Profesional yaitu :

a. Bunda Sayang
Ilmu-ilmu untuk meningkatkan kualitas ibu dalam mendidik anak-anaknya, sehingga bisa menjadi
guru utama dan pertama bagi anak-anaknya

b. Bunda Cekatan
Ilmu-ilmu untuk meningkatkan kualitas ibu dalam mengelola rumah tangga dan keluarganya
sehingga menjadi keluarga yang unggul.

c. Bunda Produktif
Ilmu-ilmu untuk meningkatkan rasa percaya diri ibu, dengan cara senantiasa berproses menemukan misi spesifik hidupnya di muka bumi ini. Sehingga ibu bisa produktif dengan bahagia, tanpa harus meninggalkan anak dan keluarganya

d. Bunda Shaleha
Ilmu-ilmu untuk meningkatkan peran ibu sebagai agen pembawa perubahan di masyarakat, sehingga keberadaannya bermanfaat bagi banyak orang.

APA INDIKATOR KEBERHASILAN IBU PROFESIONAL?
“Menjadi KEBANGGAAN KELUARGA”
Kalimat di atas adalah satu indikator utama keberhasilan seorang Ibu Profesional. Karena customer kita adalah anak-anak dan suami. Maka yang perlu ditanyakan adalah :

BUNDA SAYANG
a. Apakah anak-anak semakin senang dan bangga dididik oleh ibunya?
b. Apakah suami semakin senang dan bangga melihat cara istrinya mendidik anak-anak, sehingga keinginannya terlibat dalam pendidikan anak semakin tinggi?
c. Berapa ilmu tentang pendidikan anak yang kita pelajari dalam satu tahun ini?
d. Berapa ilmu yang sudah kita praktekkan bersama anak-anak?

BUNDA CEKATAN
a. Apakah manajemen pengelolaan rumah tangga kita menjadi semakin baik?
b.Apakah kita sudah bisa meningkatkan peran kita di rumah? Misal dulu sebagai “kasir” keluarga sekarang menjadi “manajer keuangan keluarga”.
c.Berapa ilmu tentang manajemen rumah tangga yang sudah kita pelajari dalam satu tahun ini?
d.Berapa ilmu yang sudah kita praktekkan dalam mengelola rumah tangga

BUNDA PRODUKTIF
a. Apakah kita semakin menemukan minat dan bakat kita?
b. Bagaimana cara kita memperbanyak jam terbang di ranah minat dan bakat kita tersebut?
c. Apakah kita merasa menikmati (enjoy), mudah (easy), menjadi yang terbaik (excellent) di ranah minat dan bakat kita ini?
d. Bagaimana cara kita bisa produktif dan atau mandiri secara finansial tanpa harus meninggalkan anak dan keluarga?

BUNDA SHALEHA
a. Nilai-nilai apa saja yang kita perjuangkan dalam hidup ini?
b. Apa yang ingin kita wariskan di muka bumi ini, yang tidak akan pernah mati ketika kita tiada?
c. Program berbagi apa yang akan kita jalankan secara terus menerus?
d. Apakah kita merasa bahagia dengan program tersebut?


Sebab hidup adalah belajar.. belajar.. dan belajar..

Horrey, liburannn....

Bagi saya yg seorang IRT dan Aira yg masih berstatus homeschooler setiap hari ya sama seperti liburan.. Liburan di rumah, liburan di perpus, liburan di pasar..

Nah yang membedakan kali ini liburan ke Wisata kebun Gowa. Salah satu tempat wisata keluarga yg lengkap, nyaman, dekat, dan tergolong murah.
Fasilitasnya antara lain kolam renang, kolam mancing, ATV, sepeda listrik, gazebo, restoran, ruang main anak, kebun buah dan sayur.



Kami berangkat pagi sekitar pukul 08:00, agar bisa lebih cepat tiba dilokasi, dan berharap bisa dapat balai2/gazebo yg tempatnya strategis. Biasanya kalau hari raya/tanggal merah pengunjung ramai.
Sekitar setengah jam kemudian kami tiba dan langsung menuju ke pos tiket. Tiket masuk untuk anak2 dan dewasa sama saja 15 rb untuk hari Senin-Jumat, Sabtu/Ahad/Hari raya 25rb. Bayi yg berusia kurang dr 2 tahun gratis..

Alhamdulillah kami masih dapat tempat/ gazebo pas samping kolam pemancingan dan dekat dengan kolam renang.



Aira pun mulai menjajal fasilitas yg disediakan, diawali dengan nyeburrr di kolam renang. Kemudian setelah renang lanjut naik ATV bersama Abi, adek Rofi, pg Maman. Puas naik ATV beralih ke sepeda listrik dan kereta mini.


Setelah beristirahaat di gazebo sembari menikmati sejuknya pepohonan dan menonton beberapa pengunjung yg memancing dng sabar, dan menghabiskan bekal yg dibawa kami pun beranjak pulang..

Pulang membawa rasa letih, lelah senang, dan bahagia. Sampai beberapa hari ke depannya Aira masih sering menyampaikan pada saya "Ummi, Senangku rekreasi ke wisata kebun.. Kapan lagi kesanaki?

Ramadhan

Masih berpegangan pada hati
Aku mencuci dosa
Dengan dhuha yang masih terbata

Masih mengikat diri pada nafas
Aku mencahayakan rupa
Yang dulu gulita
Sebab nafsu terpenjara

Tinggal bulan separo
Tinggal purnama tak sempurna
Helai-helai iman akankan merekah..

Ramadhan
Tunggu aku
Kita renangi kemenangan hakiki
Pada hati

Rabu, 11 Mei 2016

Mei With Love

Alhamdulillah sudah di Mei lagi.. Gak terasa rasanya waktu berlalu begitu cepat, pas sadar eh sudah 2016 ajahh..

Mei adalah salah satu bulan spesial yang selalu ditunggu2 kedatangannya di keluarga kami selain Bulan Ramadhan. Sebab spesialnya bulan Mei itu, karena bulan lahir saya, bulan lahir Abi tercinta, dan bulan lahir Anak pertama kami alm Ahmad Zhafran Al-Fathin.

Mei tahun ini juga bertambah keistimewaannya, karena...
Mulai masuk kelas matrikulasi IIP batch#1.

Sekitar 150 ibu2 koordinator, fasilitator dan pengurus rumbel IIP
se-Indonesia berkumpul dalam 1 grup, dalam rangka belajar untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan diri, baik sebagai individu, sebagai istri, dan sebagai Ibu tentu saja.

Sebenarnya agak2 gimanaa gituuu.. melihat kesungguhan dan kemampuan para ibu2 IIP se-Indonesia yang bagi saya waahh kereennn...😍😍😍

Tapi dalam proses belajar, gak boleh galau, malu, takut, apalagi minder...
Semuanya dilibas.. Demi sebuah ilmu..👍👍👍

Mari belajar dimanapun, kapanpun, dan kepada siapapun..

Tugas 1 Matrikulasi Batch#1

Checklist indikator profesionalisme perempuan

A. Sebagai Individu


* Mengutamakan Ibadah dalam kondisi apapun.
  • - Sholat tepat waktu.
  • - Rutin Shalat sunnah rawatib, Dhuha, dan Tahajjud.
  • - Melaksanakan ibadah sunnah lain dengan semangat.

* Memberikan hak tubuh

  • - Mampu merawat diri dan berpenampilan rapi dan sesuai syariat.
  • - Mampu memilah makanan sehat yg masuk ke tubuh.

* Memiliki me time yang bermanfaat.

  • - Mengalokasikan waktu minimal 2 jam untuk mengasah minat/bakat
  • - Membaca buku min 1/ bulan, buat resume singkat.
  • - Menulis 1 artikel dalam 1 pekan.

B. Sebagai Istri

* Taat dan Qana'ah terhadap suami.

  • - Berpenampilan menarik dan wangi di hadapan suami.
  • - Menyusun laporan keuangan keluarga.
  • - Mengelola keuangan keluarga dengan cermat dan hemat.

* Memahami kondisi dan kebutuhan suami.

  • - Melaksanakan kegiatan pillow talk minimal 2 kali sepekan
  • - Menyediakan waktu khusus min 2 jam/pekan untuk suami (luluran/facial/gunting kuku).

C. Sebagai Ibu

* Menjadi qudwah bagi anak.

  • - Menjaga lisan, perilaku dan pola asuh terhadap anak.
  • - Menerapkan pola pendidikan dengan dasar Islam, Iman dan Ihsan.

* Menjadi fasilitator belajar anak.

  • - Menyiapkan mainan, alat, dan bahan, dalam proses kegiatan bermain dan belajar.
  • - Menemani anak bermain dan belajar kapanpun anak minta.
  • - Mengikuti seminar parenting 1 kali/triwulan.

* Menjadi ibu multitasking.

  • - Mengantar-jemput anak dalam proses pembelajaran.
  • - Memastikan rumah sehat, bersih, dan nyaman bagi seluruh anggota keluarga.
  • - Mengetahui ilmu dasar P3K.
  • - Menyiapkan menu pekanan yang sehat dan menarik bagi keluarga.


Tambahan penting..;)
* Membatasi penggunaan gadget di hadapan anak2.

Senin, 09 Mei 2016

Aku Bukan Apa-apa

Tuhanku...

Badan ini..
Apakah sempurna ataukah cacat. Itu adalah milikmu.
Ingin kau sempurnakan, kau kurangkan, kau beri sakit, bahkan kau istirahatkan adalah hakmu. Sebab milikMu.

Umur ini..
Apakah panjang ataukah pendek. 
Dipenuhi manfaat ataupun bergelimang dosa, 'dia' tetap milikMu, yg bisa distop kapan saja.

Harta ini..
Apakah berlimpah ataukah hanya sesuap nasi. Digunakan di jalan-Mu ataukah hanya untuk foya-foya, 'dia' selalu milik-Mu.

Anak-anak ini..
Apakah banyak ataukah hanya seorang. Shalih ataupun shalihah,  Mereka adalah milikmu. Yang jika Engkau mau, bisa kau ambil sewaktu-waktu.

Tuhanku..
Rupanya itu semua bukan milikku, 
Engkaulah pemilik segala.

Aku hanya memilikiMu

Ah tidak..

Engkaulah yg memiliki aku
Dan aku bukanlah apa-apa