Selasa, 16 Juni 2020

Doa Yang Dianulir


Ket foto: kucing yg minta didoakan 😅😅

Sekitar akhir tahun 2016 saya didiagnosis sakit berat. Saya anggap berat saat itu karena kondisi sudah drop. Rasa sakit yang sangat membuat saya hanya mampu tergolek lunglai di tempat tidur. Untuk balik kiri balik kanan pun butuh bantuan. Kematian membayang di depan mata, apalagi saat konsul di salah satu dokter spesialis yang menyayangkan sekaligus sedikit 'kultum sadis' gara-gara telat dibawa ke dokter.

Saya selaku pasien yang secara fisik dan psikis berada di titik nadir semakin terbenam jauh rasanya. Niat hati ingin mendapatkan kesehatan, kesembuhan, minimal motivasi dan support,  tapi kenyataan justru bikin keder datang konsultasi berikutnya. Akhirnya,  memilih ganti dokter. Alhamdulillah  Allah pertemukan dengan seorang dokter yang cool, cocok kriterianya dengan saya. Baru masuk ruangannya saja sudah merasa sehat... 😄😄😄😍

Kembali ke kondisi saya yang down tadi, sebuah doa terucap dari lisan saya. Doa yang merupakan senjata kita sebagai seorang muslim kurasakan sebagai satu satunya penolong saya saat itu.

Doa yang berbunyi "Ya Allah, kumohon kesembuhan ya Rabb. Kumohon usia panjang, untuk menemani anak anak saya, paling tidak beri 10 tahun lagi agar saat itu jika mereka harus kehilangan saya di dunia, mereka sudah siap."

Doa itu sering kali saya ulang ulang dengan sepenuh hati. Apalagi saat rasa sakit menyerang tulang belakang. Rasanya seperti tulang kita sedang dipukuli paku tajam berulang-ulang. (Gak usah dibayangkan, kamu gak akan kuat, biar saya saja.. Maaf kalo dialognya ikut ikutan kekinian....  Hehehe).

Yang saya takutkan sekaligus harapkan terjadi, sepertinya doa saya makbul sodara sodara.. 😆😆

Saya diberikan kesembuhan oleh Allah swt, saya gak jadi mati saat itu.  Saya masih hidup sampai sekarang. Sudah 2020 artinya sudah diberi tambahan waktu 4 tahun, Alhamdulillah...

Doa itu spesifik sekali, meminta tambahan usia 10 tahun lagi bukan karena tanpa alasan. Beberapa teman sesama pasien dengan sakit yang sama, dari pengamatan saya saat itu usia terpanjang setelah didiagnosis oleh dokter berkisar 1-8 tahun. Karena saya takut dianggap rakus, jadi saya tambah sampai 10 tahun,  bukannya sampai 30 tahun. Hhihihi.

Seiring berjalannya waktu, doa itu kemudian saya anulir. Bukan menyesal mengapa saat itu hanya meminta 10 tahun saja. Waktu itu, dapat tambahan 3 bulan saja saya bersyukur sekali. Apalagi sampai 10 tahun. Gak ada penyesalan di balik doa, selama itu adalah doa kebaikan. Kini dengan bonus yang berjalan sekitar 4 tahun banyak sekali hal yang saya syukuri. Rezeki kesempatan mengajar kembali, rezeki anak anak sehat ceria bahagia, rezeki suami sabar pengertian dan selalu mau diajak komunikasi produktif, rezeki rumah yang seperti kantor PDAM, rezeki keluarga yang senantiasa dilindungi Allah swt, rezeki teman teman keren dan positif tempat saya menimba ilmu diam-diam. Ya Allah, banyak sekali hal yang seharusnya saya syukuri dan belum sempat saya sadari. Semoga dengan menuliskan seperti ini semakin menambah kesyukuran saya ya Rabb.

Lalu apa yang akan terjadi di tahun 2026 nanti?
Bagaimana jika doa itu betul betul diijabah oleh Allah swt?

Tenang kawan, kematian itu rahasia. Hanya Allah yang tahu waktu pastinya.

Kata seorang guru saya "Jangan takut mati karena semua orang akan mati. Tapi takutlah jika bekal yang kau siapkan sedikit, sedangkan jalan yang akan ditempuh begitu panjang".

Masih ada tersisa waktu 6 tahun untuk selalu memperbaharui doa. .

Doa doa seperti "Ya Allah, panjangkanlah usiaku, hingga bisa melihat anak anak saya memasuki usia baligh, menikah, berketurunan dan mendidik anak anak mereka ya Rabb" 
Atau
"Ya Tuhanku, kumohon usia yang berkah, bermanfaat, panjang hingga bisa memasuki usia pensiun lalu pulang ke kampung halaman mewakafkan diri untuk ummat di tanah kelahiran", masih mendominasi saat-saat berdoa saya.  

Sungguh, doalah yang menguatkan saya. Apalagi Allah sendiri yang memerintahkan kita untuk berdoa dalam Alquran, ditambah hadist nabi menyatakan bahwa Allah malu kepada hambanya yang menengadahkan tangan kepada-Nya kemudian Dia menolaknya dengan hampa.

Berdoalah sebanyak banyaknya wahai teman. Kita tak tahu doa mana yang akan dikabulkan oleh Allah.

Jika berkenan, sisipkanlah nama saya di sepenggal doamu, boleh jadi doa itu adalah doa yang diijabah oleh-Nya.