Rabu, 20 September 2017

Pisau Tumpul

Tulisan ini sebenarnya ingin mengingatkan betapa penting sebuah komunikasi produktif dalam kehidupan berumahtangga.
Sebab berapa banyak permasalahan yg bisa selesai hanya dengan menerapkan komunikasi produktif, dan berapa banyak keluarga yang bermasalah gara2 komunikasi tidak efektif berlangsung.

Al kisah, ada sepasang suami istri yang sudah berumah tangga beberapa waktu lamanya. Suatu hari istri mengeluh karena pisau dapur yg biasa digunakannya terasa tumpul. Hal tersebut membuatnya susah menyelesaikan pekerjaan di dapur secara cepat dan efesien.

Curhatlah istri kepada suami

"Ayah, pisau-pisau ini sudah terlalu tumpul untuk digunakan, coba lihat"
(Padahal maksudnya agar pisau2 tersebut diasah)

"Pisau tumpul itu ya tinggal diasah saja, beres kan" jawab sang suami.

"Kalau begitu, asahkan dong" balas Sang Istri.

"Masa asah mengasah pisau juga gak bisa, dicoba dulu dong" pungkas pak suami.

Akhirnya karena malas berdebat dengan suaminya, istri mengasah pisau tersebut dengan perasaan kesal karena tidak berhasil membujuk sang suami untuk membantunya mengasah pisau. Dia pun menyelesaikan tugas domestiknya hari itu dengan perasaan yang kurang nyaman.
Akibatnya hasil masakannya keasinan ditambah wajahnya yang masam menghiasi suasana makan malam pasangan tersebut.

Dan pisau itu, semakin lama semakin tumpul saja.

Setelah diusut latar belakang pasangan suami istri tersebut, akhirnya muncullah akar permasalahannya.

Rupanya si Istri berasal dari keluarga yang jangankan mengasah pisau, menyiangi ikan saja biasanya dilakukan oleh kaum ayah atau para suami. Sehingga para ibu dan istri hanya bertugas untuk meramu bumbu dan memasak saja. Kebiasaan tersebut akhirnya terbawa hingga si istri hidup berumah tangga, dan berharap suaminya sama seperti para suami dari kerabatnya.

Sedangkan si Suami berasal dari keluarga yang super power. Maksudnya disini, kaum ibu/istrinya jangankan hanya mengasah pisau, mengasah golok, membelah kayu, bahkan turun ke sawah adalah hal biasa.
Mendapati istrinya yang jangankan mengasah golok, mengasah pisau saja yang hanya besi kecil saja perlu bantuan suami, membuatnya heran.

Nah, jadi ketahuan kan, masalahnya apa.

Rupanya mereka berdua belum mengenal lebih jauh tentang pribadi dan keluarga masing-masing. Mereka hanya belajar dari pengalaman di keluarga asalnya.
Akhirnya hanya karena sebuah pisau tumpul, permasalahan bisa merembet kemana-mana.
Nah kan..

Jadi solusinya supaya semakin kenal dan dekat apa dong?

Berbicara, ngobrol, bercerita, apa saja. Saat sarapan ngobrol lah, jangan biarkan teh hangat ikut- ikutan dingin dalam suasana yang mencekam.. hihihi..
Saat tea time di sore hari bolehlah disampaikan ke pasangan uneg2nya, tapi dengan cara yang sesuai tipe pasangan masing-masing ya.
Semua taulah pasangannya tipenya apa.
Ada yang suka pakai kata-kata romantis plus hiperbola, ada yang langsung to the point, atau ada juga yang biasanya butuh kata pengantar dulu seperti buku-buku cetak.. hahaha..

Maaf.. maaf.. kebablasan...

Yaa.. jadi sebelum masalah berlarut-larut yuk kita asah pisau masing-masing.
Eh bukan...
Yuk belajar berkomunikasi produktif dengan anggota keluarga...

Sabtu, 25 Maret 2017

Mambulilling

Mambulilling

Izinkan aku merengkuhmu dalam anganku sekali saja
Agar getar jiwaku menyatu padu pada rindu
Yang tertinggal petang itu ketika dari puncakmu
Terkirim angin semilir
Menemani pertemuan

Karena masih terekam jelas letak pohon dan wibawa
Yang tertancap pada persimpangan
Mengajakku menikmatimu meski tersaput awan kelabu
Namun hatiku bercorak warna warni kala itu
Tersembunyi dari celah rompi oranye

Masih deras terasa air Rambu saratu memerciki kalbuku
Ketika aku harus bertolak pulang
Meninggalkan angan terpotong purnama
Sejak hatiku mencuri warna awanmu diam-diam

Perpus FBS, UNM
22-09-06

Jumat, 24 Maret 2017

Dari Sudut Laguna

Dari sudut laguna
Ada langit bercengkrama
Pada senja yg terpasung
Matahari
Menebar jingga
Hingga bias ombak samudera
Bertepuk di tepian pasir
Tak berbutir

Dari sudut laguna
Kutantang angin
Melayangkan auraku pada pulau terjauh
Agar ranting disampingku tunduk malu
Dan cahaya luruh
Di ujung senyumku

Dari sudut laguna
Kutikam rembulan yg malu
Bagai sabit tersamar
Dengan segenggam doa sayu
Agar laguna ini, tak pernah ada.

Makassar, 26 Agustus 2006

Selasa, 07 Maret 2017

Kisah Si Kue Es

Beberapa hari ini di grup pengurus IIP Sulawesi obrolan lagi bahas market daynya para anak. Mamasty,  salah satu pengurus,  yang jago sekali bikin kreasi balon dan merupakan salah satu penanggung jawab di rumbel masak membuatkan kue Cum-cum utk dijual di market day nanti.

Kue yang terbuat dari pastry berbentuk kerucut lonjong berisi fla.
Beberapa bulan lalu saat raker di rumah mamasty kami memang disuguhkan dengan kue cum-cum ini. 
Rasanya enak,  krenyes2 diluar manis dan lembut didalam. 
Tapi bukan hanya persoalan enak saja sebenarnya,  kue ini sukses mengingatkan saya pada kenangan2 manis bersama kakek Zainuddin  Almarhum,  is my Hero.

🔙🔙🔙🔙🔙🔙🔙

Kisah yg tersimpan selama 25 tahun namun selalu segar diingatan.

Karena kakek bertugas di kota yg agak jauh dari tempat tinggal kami,  jadi beliau hanya pulang saat weekend.
Saya yang masih usia 6 tahunan saat itu,  selalu menantikan saat weekend tiba.
Kalau sdh tiba hari sabtu,  maka sy akan meminta izin sama mama pergi ke rumah kakek menanti kedatangannya.
Jarak sekitar 300meter bagi kami yang tinggal di kampung masih tergolong dekat utk anak seusia saya.

Maka saya bersama adik sy Ani  pun berangkat dengan hati riang.
Di rumah nenek masih ada beberapa adik mama yg tinggal disana.  Ada yang SMP dan SMA 2 orang.
Dan mereka itu usil sekali,  suka membully kami,  dan memerintah yg aneh2..  Misal disuruh bersuara aneh, bahkan tak jarang membuat kami menangis. 😤😤
Tapi kami gak kapok2, kami tetap bertahan demi menunggu kedatangan sang kakek tercinta.

Saat kakek tiba kami bersorak sorai sambil lompat2. Kami segera dipeluk,  dan tak lupa beliau menyerahkan oleh2 yg selalu kami rindukan juga,  si KUE ES.
Kue yang berbentuk kerucut lonjong dan berisi vla ini adalah barang mewah dan enaakk bagi saya.
Saya menamakannya kue es, karena bentuknya yg seperti es krim conello.

Namun sepertinya kue ini akan berubah lagi namanya menjadi "kue kenangan manis".. 😍😍

Kakek Zainuddin menjadi salah satu role model Parenting bg saya kini.
Rupanya caranya melayani kami cucu2nya,  menghargai,  menghormati keinginan,  memberikan hadiah,  memberikan pelukan,  mengajak bermain,  itu semua tak mudah terhapus dr benak kami cucu2nya.

Betapa kenangan manis akan mengakar kuat disana.

Sabtu, 25 Februari 2017

Ayo Mandiri


Biasanya kalau dapat tugas dr kelas-kelas belajar IIP saya semangat 45 untuk segera mengerjakannya.
Nah ini ada tugas lagi yang sangat penting dan berhubungan dng program yg lagi sy jalankan beberapa hr ini, namun rasa malas melanda..  Ish.. Ish..

Menunggu mood cantik datang menyapa,  tapi si dia gak kunjung2 datang. Hufft..
Jadi harus dipaksakan nih..  Adakalanya menulis harus dipaksakan,  entah kelak si tulisan akan jadi tulisan sampah,  atau tulisan ber'isi'.  Setidaknya sudah melatih lagi jari2 untuk gemulai diatas tuts2 keyboard yg super sempit ini.. 😁😁

Tugas kali ini melatih kemandirian anggota keluarga.
Sebelumnya sdh ada beberapa kemandirian yang on proses.
Jadi sy ajak abi,  kk dan adek dengan tekhnik komunikasi produktif,  membahas kemandirian apa yang akan kami capai bulan ini.

🌹 Adek Rofi 3,7 tahun
Karena Adek sudah lulus BAK di wc plus ceboknya,  jadi tinggal proses BABnya.  Dia masih suka malas jongkok di WC,  lebih suka jongkok di teras atau di ruang keluarga kalau sedang ingin BAB. 😁😁

1. BAB di WC
2. Lepas Popok di malam hari
3. Makan sendiri dng tenang dan sesuai adab makan
4. Menyampaikan keinginan dng berbicara.

🌹 Kk Aira 7 tahun
Beberapa pekan lalu sudah mulai tidur sendiri,  hanya saja pas kakek nenek datang,  dan mengambil alih kamar tidurnya otomatis dia balik tidur bersama kami.  Namus setelah keluarga pada pulang,  dia keenakan lagi tidur bersama kami.. 😀
Jadilah ditanya kembali,
"kk kapan mau tidur di kamarnya lagi? "
"Nanti saja ummi,  pas Senin"
"Okelah kalau begitu"
Sy juga belajar menghargai pendapat dan keinginanta'nak..

1. Tidur sendiri
2. Bangun saat subuh
3. Merapikan Tempat tidur
4. Menyiapkan dan berpakaian sekolah sendiri.

🌹 Ummi
Karena persoalan bangun tidur sendiri adalah masalah terbesar saya,  entah kenapa kalau gak di colek,  atau dipanggil sy masih lelap saja.. 😑😑
Jadi ini adalah prioritas utama.
Semangat.. Semangat Yes I Can

1. Bangun sebelum subuh tanpa dibangunkan Abi.
2. Standar pagi selesai jam 8.

🌹 Abi
Nah ini yang sulit nih..  Saat menyampaikan ke abi,  dia bingung kemandirian apa yg harus dia terapkan..
"Buang sampah" kata abi
"Itu bukan melatih kemandirian abi,  itu tugas abi.."  Hihihi

Karena aira sering komentar terkait makan, "Abi toh kalau sdh makan nda nabereskan piringnya,  padahal kalau kita selaluki disuruh bereskan.."😁😁
Jadilah kemandirian ini yg dilatih.. 😊

1. Membereskan piring setelah makan.

Alhamdulillah..
Semoga bisa istiqomah menjalankannya..

#OWOP04
#rumbelmenulisiip
#bundasayang
#tantangankemandirian

Sabtu, 11 Februari 2017

Antara Pantas, Mampu dan Mau

Alhamdulillah matrikulasi batch#2 selesai juga, dan bisa lulus meskipun nilai tidak mencapai 100%.
Saat itu sy memang berniat utk lulus sebab MALU jika harus remedial yang ke 2 kalinya. Cukuplah remedial ini dibayar dengan malu

Setelah lulus matriks merasa lega meskipun sebelumnya ada mewek2 dikit krn kesalahan pencatatan.. Hehehe..
Namun itulah dinamika berkomunitas.
Lega krn merasa sdh berhasil diatas kertas dan bermaksud untuk 'istirahat' dr dunia online IIP dan menarik diri ke kehidupan nyata utk menerapkan ilmu yg telah didapat selama 2 periode matrikulasi itu.
Sebab sungguh tak lucu bukan, secara hitam diatas putih telah diakui sebagai ibu yg profesional namun pada praktiknya masih terseok-seok dalam hal2 dasar, manajemen waktu mungkin belum teratur, dll.

Setelah memantapkan diri utk tidak terjun dalam dunia perFasilan (ini bahasa baku gak yaa). Muncul diskusi di grup yang meminta kesediaan alumni matriks utk maju menjadi fasilitator di kelas matrikulasi berikutnya. Selain menjadi fasilitator yg bertugas memfasilitasi peserta matriks, para fasil ini juga diharapkan semakin banyak belajar dalam mengelola komunitas, belajar berkomunikaasi produktif, dan tentunya belajar dan langsung menerapkan manajemen waktu..

Jadi bingung..
Ini adalah proses belajar, belajar bertanggung jawab terhadap amanah yg diemban. Namun mampukah saya?
Menjadi fasilitator tidak mudah, ada beberapa keterampilan yg setidaknya dikuasai, begitupun dalam hal manajemen.

Dan saat puncak galau melanda quote itu hadir..
Bukan Mampu atau Tidak Mampu, tapi Mau atau Tidak Mau untuk selalu berproses, belajar, dan mengembangkan diri.

Yaa..
Ini bukanlah persoalan Mampu atau Tidak, selama ada kemauan untuk belajar majulah..
Dan akan banyak ilmu yang berserakan disekeliling kita.. Ambillah yang dibutuhkan.

Ini juga bukan persoalan Pantas atau Tidak Pantas. Saya yang berpendidikan S1, IRT tulen, bukan merasa Pantas menjadi Fasilitator di kelas Matrikulasi yang pesertanya sangat beraneka ragam latar belakang pendidikan dan profesinya.

Ini adalah proses pembelajaran.
Semoga saya mampu menyelesaikan amanah ini, sebab kemauan itu akan membawa kita ke muara manapun yang akan dituju..

#OWOP02
#IIPSulSel

Minggu, 01 Januari 2017

Alhamdulillah tiba di nhw terakhir. Nhw pamungkas matrikulasi batch#2 ini. Nhw yang proses pengerjaannya melibatkan beberapa kepala dan perumusan ide2 dari beberapa pengurus IIP.
Tentang bagaimana memanajemen tim dalam hal ini tim IIP Sulsel.

Proses perumusan ide, pembentukan struktur organisasi, dan program2 yg akan diadakan, akan mengantarkan IIP melebarkan sayap, agar semakin banyak yg merasakan manfaat dari komunitas ini. Semakin banyak ibu2 yang tercerahkan dalam ilmu pengasuhan, manajemen, kerumahtanggan, dll.

Adapun jabatan organisasi sy di iip sebagai sekretaris, namun saya lebih cenderung dan berbinar-binar saat mengelola rumbel menulis bersama dengan bunda Zaenab dan bunda Ina. Jadi sy putuskan untuk fokus di rumbel menulis IIP.
Bersama para koordinator di rumbel menulis kami membuat beberapa program yg akan dilaksanakan di 2017 ini.

Pj Kulwap : Bunda Arma
Pj Owop : Bunda Arma
Pj Bedah Buku: Bunda Zaenab
Pj Blog: Bunda Ina Sinardi

Adapun program2 yg akan kami laksanakan adalah:

1. Mengefektifkan program yang sudah ada :
a. Kulwap tentang kepenulisan (1x perbulan)
b. One Week One Posting/OWOP (1x sepekan)
c. Bedah buku (tiap hari kamis 1x/2 pekan)
d. Mengelola blog rumbel dengan baik
2. Mewujudkan buku antologi karya member IIP sulsel (Program baru)

Semiga kegiatan kami bisa berjalan sesuai jadwal yg sudah diausun, dan memberikan manfaat bagi member iip khususnya dan para ibu umumnya..