Minggu, 22 Mei 2016

Tentang "Membangun Peradaban Dari Rumah"

Alhamdulillah memasuki pekan ke-2 Matrikulasi IIP, materi "Membangun Peradaban Dari Rumah" kali ini sungguh kembali memacu diri ini untuk menjadi pribadi lebih baik, kembali merenung tentang fitrah dan tujuan penciptaan di bumi Allah nan Luas ini.

Begitupun yang disampaikan oleh bu Septi dalam materinya, bahwa rumah adalah miniatur peradaban, dimana istri dan suami diberi amanah sebagai pelaku peradaban melalui pendidikan anak-anak kita. Dan tugas utama sebagai pelaku peradaban adalah mendidik anak-anak sesuai kehendakNya bukan sesuai keinginan kita. Perlu merenung dan dilanjut pembicaraan yang cukup mendalam antara kami dirumah untuk menentukan Misi Spesifik, mengapa kami diciptakan, mengapa kami dipertemukan dan mengapa Allah mengamanahkan anak2 yang spesial dan unik.

Ternyata tugas ini melibatkan banyak waktu untuk merenung, menyelami perasaan, dan memperluas cakrawala pemikiran..

📝 NICE HOMEWORK #2📝

Bunda, setelah semalam kita belajar tentang "membangun peradaban dari dalam rumah" maka pekan ini kita akan belajar mempraktekkannya satu persatu.

a. Jatuh cintalah kembali kepada suami anda, buatlah surat cinta yang menjadikan anda memiliki "alasan kuat" bahwa dia layak menjadi ayah bagi anak-anak anda.
Berikan kepadanya dan lihatlah respon dari suami

>> Kalau pasangan lain menikah atas dasar cinta, maka saya adalah salah satu perempuan yg menikah krn alasan agama dan taat kepada orangua, bukan karena cinta.. Dan sy persilahkan cinta datang bertamu dalam rumah kami, seiring dengan banyaknya waktu dan kata yang kami resapi bersama.. cieee...
Surat itupun berlabuh padanya..

Dan responnya seperti sebelumnya2 jika sy menuliskan surat untuknya. Kami kembali seperti merasakan jatuh cinta, jatuh cinta untuk kesekian kalinya. Jatuh cinta yang berulang kali membuat keluarga semakin solid, semakin memperkuat visi misi keluarga, dan tentunya semakin memperkuat pondasi Rumah Tangga.

b.Lihatlah anak-anak anda, tuliskan kekuatan potensi dari mereka, siasati kelemahan masing2.

1. Aydina Ufairah Usman (6y): Anak perempuan kami yang secara fisik mirip abi, dan secara sifat dan karakter mirip saya..😊.

Potensinya yang menonjol setelah kami observasi adalah:
* Rasa kepemimpinannya yang tinggi, selalu ingin menjadi ketua/pemimpin.
* Sangat suka bercerita dan kemampuan linguistiknya yang agak lebih dibanding sebayanya.
* Menyukai dunia seni, baik itu musik, seni peran, dan seni tari.

Dan yang perlu kami siasati adalah dia masih malu2 dengan lingkungan yang baru, ini tugas kami sebagai orangtuanya untuk mencari solusinya.

2. Muh. Nazhirul Asrofi Usman (2,11y): Anak laki2 kami yang spesial. Secara spesifik potensinya belum terlalu kelihatan. Namun dalam kesehariannya sikap penyayang cukup sering muncul, baik kepada kakaknya , orangtua, maupun orang sekelilingnya..
Selain itu, meskipun dia termasuk speech delay, namun mampu mengekspresikan perasaannya dengan baik dan menjadikan kami mudah memahami keingannya.

c. Lihatlah diri anda, silakan cari kekuatan potensi diri anda. kemudian tengok kembali anak dan suami, silakan baca kehendak Allah, mengapa anda dihadirkan di tengah-tengah keluarga seperti ini dengan bekal kekuatan potensi yg anda miliki.

>> Mari merenung...
Sejatinya, setiap pribadi yang diciptakan oleh Allah swt, memiliki potensi yang unik dan spesifik. Hanya kadang kita tidak menyadari atau kurang eksplorasi terhadap potensi kita. Dengan adanya tugas ini, seolah-olah Allah mengingatkan kembali bahwa, setiap manusia diciptakan dengan kekuatan dan kemampuan yg unik dan berbeda. Selayaknya bila kemampuan itu digunakan/dimanfaatkan untuk lingkungan sekitar kita, agar kehidupan kita bermakna dan bermanfaat. Seperti dalam hadist Nabi saw : "Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia (HR. Ahmad, ath-Thabrani).

Saya yang suka dengan dunia mengajar, dunia kepenulisan dan tentu saja suka buku, akhirnya memilih bahwa saya adalah tipe EDUCATOR. Menyukai proses belajar, mengajar dan merumuskan ide2 baru yang bisa bermanfaat untuk sekitar.

d. Lihat lingkungan dimana anda tinggal saat ini, tantangan apa saja yang ada di depan anda? kearifan lokal apa yg anda lihat? adakah anda menangkap maksud Allah, mengapa keluarga anda dihadirkan disini?

>> Lingkungan kami tergolong masih baru. Masih banyak yang perlu di eksplorasi. Dan In Syaa Allah dalam waktu dekat ada agenda dakwah yang akan sy realisasikan di lingkungan kami.

e. Setelah menjawab pertanyaan a-d, sekarang belajarlah memahami apa sebenarnya "peran spesifik keluarga" anda di muka bumi ini.

>> Menjadi keluarga yang bermanfaat sesuai keahlian dan kemampuan masing-masing anggota keluarga.



Selamat membaca hati dan menuliskannya dengan nurani. Sehingga kata demi kata di nice homework #2 kali ini akan punya ruh, dan menggerakkan hati yang membacanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar