Sabtu, 15 Oktober 2016

Toilet Training Adek Rofi

Pekan lalu salah satu tahap perkembangan dan kemandirian Rofi tercapai, mengenai Toilet Training.
Alhamdulillah berhasil di hari ke5.

Diusianya yang ke-3 tahun baru bisa sukses melepaskan pospak. Mungkin bagi anak2 lain agak telat, tapi bagi kami khususnya Asrofi yg mengalami speech delay, ini adalah salah satu pencapaian besar.

Rata-rata anak lainnya bisa lulus TT usia 2 tahunan, bahkan sepupu Rofi dan sepupu sy yg masih baby, bisa lulus TT diusia kurang dr 2 tahun.

Namun, saya gak begitu terbebani mengenai 'keterlambatannya' ini. Sy hanya merasa bahwa Rofi belum siap secara fisik dan psikis. Jika dia merasa sudah siap tentu akan menunjukkan ciri2nya dan akan mengalaminya dengan proses yg menyenangkan dan bebas drama.

Sebenarnya sejak usia 2 tahunan kami sudah beberapa kali mencoba namun belum berhasil.
Karena Rofi yg belum siap (belum mampu mengenali dan mengontrol keinginan BAK dan BAB, belum bisa menyampaikan secara lisan) dan saya yg masih malas dan terlanjur nyaman (tapi gak bersahabat di dompet) dengan popok sekali pakai itu.

Akhirnya belajar kembali, baca2 artikel terkait toilet training, sharing dengan ibu2 yg juga punya masalah yg sama bahwa jika si Anak sudah siap maka proses itu akan berjalan dengan lancar.

Ya.. Kesiapan, ini sangat penting. Bukan hanya si anak yg harus siap. Tapi seluruh isi rumah dan kondisi rumah juga harus siap.

Rupanya selama ini kami -khususnya saya dan Rofi- belum siap mengalami proses TT itu yg biasanya melelahkan (bolak-balik wc, ngepel lantai, ganti sprei, dll).

Rofi kami anggap siap saat sudah bisa mengucapkan keinginannya untuk BAK dan BAB, itu salah satu ciri2nya. Sedangkan saya sebagai ibunya juga harus siap, siap mengantar dan menemani saat bak dan bab, siap melap pipis yg terlanjur keluar karena telat ke wc, siap menganti pakaian saat terkena najis secara tidak sengaja, siap ngepel lantai setiap saat, siap nyuci baju yg cepat sekali menumpuk bak gunung dan sederet kesiapan lainnya yg mengikuti proses TT ini.

Begitupula si kk Aira dan Abi, mereka juga sy siapkan untuk ikut aktif dalam proses TT si adek. Mereka harus menyiapkan diri untuk bekerjasama saling bahu membahu meluluskan program ini.
Harus siap membantu adek membersihkan diri, membantu mengambilkan celana dan menggantinya, membantu mengepel lantai, bahkan hal2 ringan seperti mengingatkan si adek saat muncul tanda2nya kebelet pipis atau mau BAB.

Alhamdulillah.. Proses yg saya pikir akan berlangsung lama dan melelahkan rupanya berjalan lancar dan singkat..

Hanya sekitar 3 hari saja kegiatan ngepel, ganti celana, angkat2 rofi ke wc, berlangsung. Dan selama 3 hari itu sy selalu sounding "Dek, kalau mau pipis bilang ya, kita pipisnya di wc..". 2 hari berikutnya si Adek sudah bisa menyampaikan keinginannya
"Mi, pipi.." sambil memelorotkan celananya.
"Mi, Ee.." katanya jika ingin pup.
Dan hari ke 6 sukses..
Saat ingin pipis langsung buka celana, ke wc, bersihkan diri dengan menyiram perutnya ke bawah, dan keluar dari wc dan berucap "Mi, udah.."

"Wahh.. Alhamdulillah, adek Rofi pintar, sudah besar, sudah bisa pipis sendiri, sini ummi peluk.."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar