Minggu, 04 Maret 2018

Musim Buah di Kampung Halaman




Akhir pekan lalu kami habiskan di kampung halaman suami Sinjai. Kebetulan ada hari Jum'at tanggal merah, jadi longg weekend...
Agenda pulang kampung kali ini, tak lain dan tak bukan adalah menjelajah isi kebun di Mannanti, kecamatan yang terkenal sebagai penghasil buah-buahan.

Jumat pagi kami sudah bersiap, bawa beberapa karung, seplastik kresek, dan tentunya bawa bekal buat makan siang di tengah kebun di bawah pohon rambutan. Waah, ngebayangin saja sudah bikin bahagia, apalagi kalau sudah direalisasikan.

Perjalanan dari Tondong ke Mannanti memakan waktu sekitar 60-70 menit. Tapi lamanya perjalanan gak begitu terasa, karena sepanjang jalan mata dimanjakan dengan juntaian buah rambutan yang beraneka ragam dan warna.
Tak ketinggalan juga pohon rambutan yang buahnya sudah mulai merayu-rayu. Sesekali kebun buah naga juga muncul, dan tak hanya itu, banyak rumah yang menjadikan pohon buah Naga ini menjadi pagar. Sayang, sepertinya masa panen buah naga sudah lewat karena sudah tidak kelihatan lagi buahnya yang merah muda keunguan itu.

Pukul 10.05 kami tiba di kebun. Turun dari mobil kami langsung berkerumun di bawah pohon rambutan, dan meraih buah2 yang rendah. Setelah dapat pinjaman penjolok dari tetangga kebun, kami mulai memetik. Tak puas mengandalkan penjolok yang tidak mampu menjangkau buah2 yang tinggi, ponakan akhirnya manjat dan mulai menjilati dari dahan yang lebih dekat dengan buah-buahnya.

Ditingkahi suara riuh Aira, Rofi dan sepupunya yang berlarian memungut buah rambutan, saya sibuk memasukkan buah2 yg sudah dikumpulkan ke dalam karung yg sudah disiapkan dari rumah.

Setelah karung-karung itu menggendut karena telah penuh, kami beranjak ke rumah salah satu kerabat yang dekat dari situ.
Sampai disana, kami akhirnya buka bekal (padahal nikmat kalau buka bekal dikebun), mandi, dan kaum pria bersiap untuk ke masjid melaksanakan shalat Jum'at.

Selesai makan, sholat, dan istirahat sejenak, kami lanjutkan perjalanan ke rumah salah satu teman abi. Disana kami dijamu dengan sajian makan siang ala kampung (Lawa dan Tunu bale) yang membuat diri ini tak mampu menolak, hahaha..
Pulang dari sana kami diberikan buah tangan rambutan dan buah naga.

Matahari pun semakin tergelincir ke arah barat, kami pamit dan pulang ke rumah. Perjalanan pulang tidak secepat perjalan datang tadi, Karen muatan yang bertambah berkali-kali lipat. Alhamdulillah aneka buah-buahan memenuhi kursi belakang mobil yg kami bawa. Ada rambutan, durian, sirsak, manggis, buah naga, pepaya.
Alhamdulillah...

Sepertinya gak lama lagi kami akan planning pulang kampung kembali mengulang kejayaan ini.
Hahaha...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar