Kamis, 12 April 2018

Melihat Bening Matamu



Apa kenangan yang paling indah bersama anak?
Saat pertamakali melihat bening mata ananda Zhafran.

Perjuangan melahirkan engkau ke dunia ini, alhamdulillah diberikan  kemudahan dan kelancaran. Sakit yang seperlunya, keluhan morning sick yg ringan, dan beberapa perubahan hormon yang normal bagi ibu yang sedang hamil.

Semua itu langsung sirna saat mendengar suara tangisanmu yang pecah diruang bersalin. Lalu melihatmu sedang berusaha mencari sumber kehidupan pada proses Inisiasi Menyusui Dini (IMD), disitulah ummi melihat bening matamu. Begitu jernih, bersih bening dengan kombinasi putih dan hitam yang seimbang dan proporsional.

Ummi sangat bahagia, perasaanku membuncah. Airmata kebahagiaan pun tak kuasa dibendung. Allah menggenapkan keluarga kecil kita dengan kehadiranmu.

Namun kebahagiaan itu perlahan memupus, saat hari demi hari yang kita lewati tubuhmu berubah kekuningan. Bahkan mata beningmu juga mulai menguning.
Saya harus kuat saat dua bulan kemudian dokter memvonis bahwa engkau sakit atresia bilier. Sebuah penyumbatan terjadi di kantung empedu, yang mengakibatkan badan, kuku, air seni, dan matamu berubah menjadi kuning.


Ahh, ya Allah.. dunia seakan runtuh.
Saya merasa begitu berat beban ini.  Namun tetap sabar, dan berikhtiar agar kesembuhan menghampirimu. Bolak balik dokter anak, herbalis, terapis, kita lalui bersama.

Melalui engkau Ummi banyak belajar. Belajar sabar, belajar ikhlas, belajar kuat. Pelajaran yang kelak membantuku melewati rintangan berat berikutnya yg telah Allah siapkan.

Akhirnya, Allah pun berkata cukup.
"Ayo nak kita pulang sekarang"
Engkau pun meninggalkan kami, berangkat ke alam kubur di usia 6 bulan 6 hari. Bersiap menanti dipintu surga-Nya

Ahh.. betapa sering Ummi merindukanmu nak. Bahkan hingga sepuluh tahun perpisahan kita.

Maafkan Ummi nak, yang masih sering merindukanmu, masih sering menyebut namamu, bahkan sering bercerita tentang engkau kepada kedua adikmu.

Aira dan Rofi pun begitu rindu kepadamu, meski belum pernah bertemu. Dan saya tau mereka cemburu padamu, seperti cemburunya ibunda Aisyah ra, kepada Ummahatul muslimin Khadijah ra. Karena begitu seringnya Rasulullah mengenang kebaikan beliau.

Namun jangan kuatir sayang, mereka cemburu, itu berarti cinta kepadamu. Mereka rindu bersua denganmu. Mereka rindu dengan kakak laki-laki mereka yang kuat dan sabar.

Tunggulah nak, tunggu kami di pintu surga-Nya. Kami disini masih berjuang bersama, agar bisa bersama-sama berkumpul di Surga.

Aamiin ya rabbal 'alamin.

5 komentar:

  1. Masya Alloh sudah punya tabungan bunda.. Semoga Aira dan Rofi kelak dapat berkumpul di syurgaNya

    BalasHapus
  2. hiks. nangis.
    sabar ya bun. insya Allah sdh ada yg tungguki di surga

    BalasHapus
  3. Iya bunda.. jadi tabungan surga. Tinggal kami yg memperbaiki diri agar bisa berkumpul kelak.. 😍😍

    BalasHapus
  4. Masya Allah yassarallahu umurakum..

    BalasHapus
  5. Masyaa Allah.. di satu sisi, sedih karena sangat merindukan bayi yg telah sama2 qt lewati 9bulan dan 6bulan di kehidupannya. Tapi di sisi lain, ia sedang menanti kedua orangtuanya di JannahNya tempat yg dirindukan.

    Barakallaahu fiikum ❤❤❤❤

    BalasHapus