Rabu, 04 April 2018

Homeschooling di Rumah Kakek

Kali ini tulisan masih sekitar tema homeschooling. Berhubung kakak sudah HS, jadi pulang kampung bisa diagendakan kapan saja.
Alhamdulillah pekan lalu pulang ke kampung halaman di Mare, Bone. Melepas rindu dengan keluarga dan kampung halaman tercinta.

Hari pertama disana agendanya cooking. Kami masak kapurung, makanan khas Sulawesi Selatan yang terbuat dari olahan sagu dan campuran sayur dan ikan.
Anak-anak ditugaskan memetik sayur dan cabe dikebun samping rumah. Kami para emak yang memasak dan mengolah bahan-bahan agar enak dan menggugah selera.

Dan taraa.. jadilah menu kampung yang selalu membuat rindu untuk kembali.


Selesai makan siang istirahat sejenak trus lanjut kegiatan belajar.
Mumpung cuaca sedang mendung memdung manja, cocok sekali dimanfaatkan untuk kegiatan belajar outdoor.
Jadilah kami siang itu belajar di kebun belakang rumah. Diantara semak ilalang, dipayungi pepohonan, dan duduk melingkar diatas tikar rotan kami mulai baca doa belajar.



Sesuai dengan tema mengenal bentuk-bentuk daun, suasana sangat mendukung. Krucil sy tugaskan untuk mencari 5 jenis Daun  yang bentuknya berbeda2 kemudian dijiplak.

Hari ke-2 kami isi dengan berjalan2 ke jembatan yang baru saja diresmikan, disana kami menikmati indahnya suasana alam yang masih asri, sungai yang tenang, dipagari pohon2 yg rindang. Sambil menikmati pemandangan alam, sy melontarkan beberapa pertanyaan terkait sungai.

"Sungai, airnya tawar atau asin ya?"
"Ayo dibuktikan langsung..😁"

"Binatang apa saja yang hidup di sungai?"

"Bagaimana cara kita menjaga kebersihan dan keindahan sungai?"


Dan tak lupa mensyukuri nikmat Allah yang begitu melimpah ruah di bumi kita Indonesia.

Sorenya kami kembali belajar tentang sains. Kaka Aira ingin mencoba simulasi gunung meletus.
Berbekal bahan-bahan yang kami ambil dari dapur nenek (terigu, cuka dan baking soda) dan pewarna cair milik Sabir (sepupu Aira) kami mulai membuat gunung dan cairan lava.

Para balita (Asrofi, Safwan dan Naya) bertugas membuat playdoh untuk dijadikan gunung nanti. Sedangkan kakak Aira dan Sabir, yang memberi warna kemudian membuat gunungnya. Untuk cairan lavanya biarlah itu jadi tugas emak-emak..😁😁

Sambil dijelaskan tentang proses terjadinya gunung meletus, disisipi sedikit tentang "tanda-tanda kebesaran Allah". Sebisa mungkin dalam setiap aktifitas selalu diaitkan dengan Allah, agar Fitrah Iman mereka semakin kuat.


Hari ke-3 sekaligus hari terakhir, sebab esoknya sudah harus kembali ke kota Anging Mammiri. Kegiatan hari ini bebasss, main bersama tetangga dan sepupunya. Sorenya baru jadwal jalan-jalan lagi. Kali ini ke hulu sungai yang 2 hari kemarin sempat didatangi. Disana kami menyewa perahu yang biasanya digunakan masyarakat untuk menyeberang ke desa seberang.
Alhamdulillah pak penjaga perahunya baik hati, bersedia membawa kami berkeliling dengan perahunya.



Kegiatan sore itu ditutup dengan berenang, yeaayyy... Ini yang anak-anak tunggu dari kemarin 😍😍😍.

Begitulah kisah pulang kampung kali ini. Semoga pulkam berikutnya lebih banyak kegiatan yang bisa dilakukan, lebih bahagia, dan lebih lamaaa.. 😁😁

Tidak ada komentar:

Posting Komentar